Di halaman sebuah sejarah
Kutuliskan sajak bertinta remang senja
Di hadapan udara kian memanggil
Kuingin dengarkan suara
Kau sisakan gemerincing kecil
Kala angin meniupkan letihnya
Berayun bagai dahan-dahan cemara
Tempat kau tinggalkan cerita
Terhapus ombak
Disini pernah kau bangun istana
Dengan hati kecilmu
Lalu bisikmu bergema
Masihkah biru lautan mengingat,
atau barangkali ia telah lupa?
Siapa yang mengalirkan tawa
Siapa yang meneteskan air mata
Lalu puisi ini menguap di udara
Bayangmu mengendap di sela hurufnya
Cukup sudah kau memberi
Biar kutinggalkan di sudut jendela
Dan jika kau bertanya tentang senja
Hidup kan selalu kunantikan, sekaligus kupertanyakan
Kuhadiahkan saja untukmu di suatu ketika
Semoga kelak kita berjumpa
Post a Comment